“Ini sedang dipelajari perubahan-perubahan apa yang terjadi dalam dinamika industri pesawat di dunia saat ini. Kami harus sampaikan ke pemegang saham, jangan sampai dengar dari tempat lain. Ini keputusan yang harus dilakukan untuk menyelamatkan pemegang saham publik,” kata Erick.
Di samping mengevaluasi pesawat, Erick mengatakan Kementerian BUMN akan mengubah bisnis model maskapai penerbangan yang disesuaikan dengan kondisi Covid-19. Saat ini, Garuda akan didorong mengembangkan penerbangan non-penumpang atau kargo yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perseroan.
Adapun kinerja kargo Garuda Indonesia kini berkontribusi sebesar 30-40 persen terhadap total pendapatan. Garuda, kata Erick, kini telah menyasar pangsa pasar kargo yang lebih luas seperti pengiriman ekspor secara langsung ke negara-negara tertentu.
Dari sisi penumpang, Erick Thohir mengatakan Garuda akan berfokus pada penerbangan domestik. Ia memastikan saat ini 90 persen penerbangan pelat merah tersebut melayani penumpang rute lokal.
Baca: Bos Garuda: Pemakaian Bombardier Bikin Perusahaan Rugi USD 30 Juta per Tahun