Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Januari 2021 akan tetap terjaga dengan kinerja pertumbuhan secara tahunan diperkirakan membaik. Namun, secara secara bulanan angka tersebut akan menurun.
Secara bulanan, menurut Yusuf, IPR Januari 2021 bakal turun -1,8 persen (mtm) sejalan dengan faktor musiman permintaan masyarakat yang menurun pasca HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional). Hal ini terjadi di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah.
Selain itu, perubahan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi PPKM Mikro juga akan memicu pelemahan rupiah. Sebab, perubahan tersebut akan menimbulkan ketidakpastian bagi para investor.
“Rencana penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) juga bisa berdampak terhadap pergerakan nilai tukar rupiah,” kata Yusuf saat dihubungi pada Selasa, 9 Februari 2021.
Lebih jauh Yusuf memperkirakan kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini akan berkisar Rp 14.000 - Rp 14.050 per dolar AS.
BISNIS
Baca: Kurs Rupiah Menguat, Capai Level Psikologis 14.000 per Dolar AS