TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik dealer mobil di Georgia, Amerika Serikat, Christopher Basha, jauh di depan Tesla Inc milik Elon Musk dalam merangkul bitcoin sebagai mata uang untuk menjual kendaraan.
Basha belajar tentang mata uang kripto dari teman sekamar yang menambang bitcoin. “Seseorang membeli pizza dengan bitcoin,” katanya seperti dikutip Antara, Rabu, 10 Februari 2021. “Membeli mobil dengan bitcoin sepertinya tidak gila.”
Dia mulai menerima pembayaran bitcoin pada 2015, tetapi tidak ada pelanggan yang tertarik. “Saya hampir melupakannya,” katanya.
Pada 2017, harga bitcoin melonjak. Satu pelanggan, kata Basha, menggunakan mata uang kripto untuk membeli empat Kia dengan total lebih dari US$ 150 ribu. Pembayaran dengan bitcoin pun meningkat sejak akhir tahun lalu.
Basha adalah salah satu dari sekelompok kecil dealer mobil yang telah menerima bitcoin dan mata uang kripto lainnya dari pelanggan jauh sebelum Tesla Inc mengungkapkan telah membeli US$ 1,5 miliar mata uang kripto atau Rp 21 triliun dan akan segera menerimanya sebagai bentuk pembayaran untuk mobil.
Basha mengatakan menggunakan mata uang kripto adalah alat pemasaran dan branding yang baik. Tapi penggunaannya masih terbatas. Gejolak harga dan tidak adanya bank terpercaya serta perantara keuangan lainnya membuat pembayaran bitcoin menjadi berisiko bagi dealer yang tidak paham teknologi.