Ia menyebutkan ada ekspektasi tinggi di pasar bahwa paket stimulus sebenarnya akan lebih tinggi dari yang diperkirakan. "Pemerintahan Biden sedang melalui rekonsiliasi yang berarti pelepasan stimulus kurang tepat waktu tetapi paket yang lebih besar," ujar Harvey.
Adapun data pekerjaan AS yang mengecewakan pada Jumat pekan lalu, 5 Februari 2021 menghentikan reli dua minggu yang telah mengangkat dolar ke level tertinggi lebih dari dua bulan di 91,60.
Kepala ahli strategi valas di Scotiabank di Toronto, Shaun Osborne, mengatakan kerugian dolar pada titik ini sedikit prematur. "Terutama karena indikator pemosisian menunjukkan bahwa pedagang aktif terus mengurangi apa yang masih menjadi eksposur short dolar AS yang cukup signifikan," katanya.
Sementara mata uang digital adalah penerima manfaat terbesar dari melemahnya dolar. Bitcoin meroket di atas US$ 48.000, atau melonjak hampir 20 persen setelah Tesla Inc mengumumkan investasi US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun dalam aset digital.
Selain Bitcoin, Yen Jepang adalah penerima manfaat utama lainnya dari pelemahan nilai tukar dolar karena naik 0,6 persen menjadi 104,69 yen. Sementara itu, euro naik 0,5 persen menjadi US$ 1,2104 dan Pound Inggris naik menjadi US$ 1,3816.
ANTARA
Baca: Tesla Beli Bitcoin Rp 21 Triliun, Harga Bitcoin Tembus Rp 650 Juta