Dia tertarik untuk menjalani usaha ikan cupang itu, setelah mendapat gambaran ekonomi yang menjanjikan menjalani usaha ikan cupang. Padahal ketika itu, dia adalah seorang guru honorer yang bertugas di laboratorium di salah satu SMK di Padang.
Namun dengan alasan ekonomi, Mulyadi pun berhenti menjadi guru honorer, dan fokus untuk menjalani usaha ikan cupang. Hingga akhirnya dari sepasang ikan cupang yang dibelinya dari Medan itu, diikutsertakan dalam sebuah kontes ikan secara nasional.
Beruntungnya, ketika itu dia mampu menang dengan hadiah yang mencapai puluhan hutan. Semenjak dari itu, Mulyadi pun mengembangkan usaha ikan cupang. Berawal dari percaya diri serta memiliki teman yang berpengalaman soal ikan cupang, Mulyadi pun mencari peluang agar ikan cupang semakin diminati.
Pada 2001 dia menggelar event kontes ikan cupang di Padang, hingga akhirnya usaha ikan cupang itu sukses. Bahkan dapat tamu dari luar negeri, serta dari sanalah mula asal ikan cupangnya mendapat pintu untuk ekspor ke sejumlah negara.
Kini untuk mengelola usaha budidaya ikan cupang itu, Mulyadi memiliki delapan karyawan. Dari hasil penjualannya itu, dia telah mampu membayarkan upah untuk para karyawannya tersebut.
"Mengingat budidaya ikan cupang ini butuh perawatan setiap hari, dan sementara saya cukup sibuk beberapa kegiatan seperti jadi juri kontes ikan cupang. Jadi saya butuh orang untuk dipekerjakan," katanya.