Menurutnya negosiasi biaya pesawat saat ini terus dilakukan komunikasi insentif dengan para lessor untuk menurunkan biaya sewa serta perpanjangan masa sewa yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan perseroan ke depannya.
Sejauh ini, kata Irfan, berdasarkan komitmen efisiensi biaya produksi yang telah dijalankan melalui renegosiasi biaya sewa pesawat hingga biaya operasional penunjang lainnya, turut menunjukkan hasil yang menggembirakan. Maskapai pelat merah tersebut berhasil melakukan penghematan hingga mencapai US$15 juta per bulannya.
“Dengan mempertimbangkan kinerja perseroan yang terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah masa pandemi ini serta kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap layanan penerbangan Garuda Indonesia, kami optimistis penerbitan OWK ini akan dapat menunjang fokus akselerasi kinerja perseroan secara konsisten” ujarnya.