TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan sumber-sumber investasi di tanah air sepanjang 10 tahun terakhir. Sejak 2010 hingga 2020, kata dia, sumber utama masih berasal dari swasta dan masyarakat, dengan rata-rata 80,4 persen.
"Sehingga upaya memperbaiki iklim investasi sangat penting, karena pelaku utamanya tetap swasta," kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi Keuangan DPR di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.
Dari data Sri Mulyani, investasi swasta selalu mendominasi di setiap tahunnya meski terjadi fluktuasi realisasi investasi. Posisi terendah pada 2014 sebesar Rp 3.436 triliun dan tertinggi pada 2019 dengan Rp 5.121,4 triliun.
Data-data dipaparkan Sri Mulyani dalam rapat yang membahas pembiayaan investasi berupa Penanaman Modal Negara (PMN) untuk BUMN di 2021. Sejak akhir 2020, Sri Mulyani diketahui telah menyiapkan Rp 37,38 triliun sebagai PMN untuk 8 BUMN sepanjang 2021.
Di bawah swasta, sumber investasi kedua terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dengan rata-rata 7,2 persen. Sementara, investasi dari BUMN yang setiap tahun mendapatkan PMN hanya menempati urutan ketiga terbesar dengan rata-rata 5,2 persen.
Lonjakan pada investasi BUMN memang sempat terjadi pada 2014 ke 2018. Di tahun tersebut, realisasi investasi secara total juga ikutan naik dari Rp 3.436 triliun menjadi Rp 4.791 triliun.