TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan, dan berbagai lembaga untuk menggenjot riset penemuan vaksin Merah Putih. Sehingga apabila bibit vaksin sudah diterima di Bio Farma, diharapkan kuartal IV 2022, Indonesia dapat mempunyai vaksin Merah Putih.
"Semoga tahap uji klinis terakhir bisa dilakukan di kuartal III 2022. Sehingga di kuartal IV 2022, kami sudah mempunyai vaksin Merah Putih," kata Erick Thohir dalam peluncuran program Plasma BUMN secara virtual, Senin, 8 Januari 2021.
Dia menuturkan Bio Farma sudah menjalin kerja sama dengan tujuh institusi. Di mana, salah satu institusi tersebut, yaitu Lembaga Eijkman Institute, serta enam universitas.
Erick juga mendorong kerja sama antar institusi di Indonesia dalam penerapan protokol kesehatan saat melaksanakan kegiatan yang berlangsung."Kami mencoba mendukung kegiatan yang berlangsung. Sekarang PPKM mikro dengan dua hal, pertama yakni kerja sama Bulog dengan Kapolri dan TNI untuk membantu mendistribusikan beras yang dibutuhkan saat PPKM mikro," dia.
Dia mengatakan program donor plasma BUMN juga merupakan konsistensi dari Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN dalam melawan Covid-19. Menurutnya, itu diadakan karena potensi dan sumber daya BUMN sangat besar.
"Tersebar merata di seluruh provinsi di Indonesia dan harus menjadi garda terdepan dalam tiap kesempatan. Maka dari itu, bekerja sama dengan PMI, program ini diluncurkan untuk mendorong karyawan dan keluarga BUMN yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 untuk menyelamatkan pasien Covid-19,” ujar Erick Thohir selain menyampaikan informasi tentang vaksin Merah Putih.
Baca Juga: Menristek: Bibit Vaksin Merah Putih Pertama Diterima Bio Farma Maret