TEMPO.CO, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bersama holding perusahaan tambang MIND ID atau PT Inalum (Persero) dikabarkan segera melakukan pertemuan dengan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas pembangunan pabrik energy storage system (ESS) dan baterai lithium di tanah air.
Terkait rencana tersebut, Senior Vice President Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan sebagai bagian dari MIND ID, Antam akan mengikuti dan mendukung upaya pemerintah. Khususnya dalam meningkatkan nilai tambah komoditas mineral yang lebih strategis.
"Perusahaan senantiasa terbuka dalam menjalin kemitraan dengan partner strategis," kata Kunto kepada Tempo di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.
Menurut dia, kemitraan ini terbuka berdasarkan profitabilitas menguntungkan dalam mengembangkan proyek-proyek hilirisasi. "Baik nasional maupun internasional," kata dia.
Terutama, kata dia, mitra kerja yang memiliki akses terhadap teknologi dan kapabilitas akses pasar. Lalu, mitra kerja yang memiliki pendanaan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang yang dimiliki perusahaan.
Adapun kabar ini sebelumnya disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto. “Minggu depan kita akan diskusi langsung dengan mereka libatkan Antam, Inalum,” kata Septian, dikutip dari Bisnis.com pada Jumat, 5 Februari 2021.
ESS bekerja layaknya ‘powerbank’ raksasa yang dapat menyimpan tenaga listrik dalam skala besar, bahkan mencapai ratusan mega watt. Septian menjelaskan ESS tersebut akan digunakan Tesla sebagai pembangkit peaker untuk membantu pembangkit-pembangkit listrik saat konsumsi sedang dalam puncaknya.
Nantinya, investasi Tesla di Indonesia ini tidak hanya sebatas kerja sama untuk memasok bahan baku. Tesla dan Indonesia juga akan memasok ESS ke sejumlah negara lain.“Yang jelas mereka kalau hanya mengambil bahan baku kita gak tertarik, kalau hanya mau ambil bahan baku kita enggak atraktif menurut kita, tapi detail belum bisa disampaikan,” ungkapnya.