TEMPO.CO, Jakarta - Founder dan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe menyoroti distribusi iklan bagi media massa di tengah keberadaan perusahaan digital seperti Google dan Facebook. Menurut dia, dalam 10 tahun depan, internet akan menguasai distribusi iklan di Tanah Air.
"Bisa di atas 50 persen," kata Hary dalam acara Hari Pers Nasional di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021. Hal ini tak lepas dari tren penurunan distribusi iklan melalui televisi dan media cetak pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada 2020, kata Hary, distribusi iklan terbesar masih dikuasai TV sebesar 72 persen. Lalu diikuti internet 20 persen, dan media cetak 7 persen.
Pada 2023, Hary memprediksi distribusi iklan di TV akan turun menjadi 68 persen. Media cetak juga turun jadi 6 persen. Sebaliknya, porsi iklan melalui internet naik menjadi 24 persen.
Persoalan terjadi pada distribusi iklan di internet. Menurut Hary, 70-80 persen iklan berbasis internet di Tanah Air didominasi oleh perusahaan online asing.
Baca Juga:
Sehingga, kata Hary, perusahaan media massa memang harus benar-benar migrasi ke platform online. Tapi di sisi lain, Hary juga mendorong agar perusahaan media atau penerbit untuk bisa menggandeng Dewan Pers dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Sebab, platform online seperti Google dan Facebook juga menayangkan konten yang berasal dari perusahaan media atau penerbit. "Sehingga, ada bagi hasil pendapatan iklan," kata Hary Tanoe.
Baca: Pengadilan Tinggi Singapura Setujui Konversi Utang Perusahaan Hary Tanoe 3,24 T