"Ketika mencapai titik jenuh pertumbuhan Covid-19 yang tidak kunjung selesai, apalagi sampai 10 tahun, tentu saja kita mengalami resesi berkepanjangan. Dan bisa pengaruhi semuanya. dari nilai inklusi keuangan," ujar Tauhid.
Karena itu, dia menegaskan perlunya pemerintah memastikan keberadaan vaksin dan kepastian distribusi lebih cepat. "Kalau tidak dipastikan, kita jauh lebih lambat dan pertumbuhan ekonomi bisa tertinggal."
Sebelumnya, pandemi Covid-19 di Indonesia diprediksi baru akan berakhir 10 tahun lagi. Sedangkan pandemi di dunia secara global diperkirakan berakhir 7 tahun lagi.
Perhitungan ini, berdasarkan kalkulator vaksinasi yang kini sedang dilakukan di Indonesia. Perhitungan kalkulator vaksinasi itu dirilis oleh Bloomberg dengan memperhitungkan jumlah vaksinasi yang dilakukan di masing-masing negara, termasuk Indonesia.
Data Bloomberg sendiri mencatat saat ini sudah ada 119 juta dosis vaksin didistribusikan dan disuntikkan ke orang-orang, termasuk di Indonesia. Dari data yang dirilis itu, Indonesia menempati urutan ke 10 dari negara- negara yang telah melakukan vaksinasi dengan jumlah yang cukup tinggi.
Perhitungan 10 tahun tersebut, berdasarkan jumlah vaksinasi harian yang dilakukan di Indonesia. Berdasarkan data itu, per hari Indonesia melakukan vaksinasi sebanyak 60.433 dosis vaksin.
Sedangkan, untuk mencapai herd immunity, vaksinasi harus mencakup 75 persen seluruh penduduk di Indonesia. Adapun, jumlah penduduk di Indonesia saat ini mencapai 267,7 juta. Adapun, jumlah kasus positif di Indonesia telah mencapai 1,134 juta dengan jumlah orang meninggal sebanyak 31.202 orang.
Sementara itu, Israel menjadi negara pertama yang akan segera lepas dari pandemi, dengan kalkulasi vaksinasi sekarang sudah mencapai 35 persen dari seluruh penduduk. Sedangkan jumlah vaksinasi harian Israel mencapai 135.778 dosis per hari.
CAESAR AKBAR | BISNIS
Baca juga: Pandemi Diprediksi Berakhir 10 Tahun Lagi, Staf Sri Mulyani: Harus Tetap Optimis