TEMPO.CO, Jakarta - Produsen makanan dan minuman ringan, PT Garudafood Putra Putri Tbk. akan lebih mengandalkan konsumen domestik dibandingkan dengan luar negeri tahun ini.
"Untuk 2021 aktivitas perdagangan domestik masih lebih mendominasi dibanding ekspor. Untuk ekspor masih terkendala dengan adanya kebijakan lockdown di beberapa negara," kata Direktur PT Garudafood Putra Putri Tbk. Paulus Tedjosutikno kepada Bisnis, Minggu, 7 Februari 2021.
Mengutip laporan kinerja perseroan sebagai gambaran, sepanjang periode semester I 2020, penjualan Garudafood turun 8,8 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 3,9 triliun.
Pada periode tersebut penjualan domestik turut terkoreksi 8,12 persen yoy, sedangkan ekspor turun lebih dalam, yakni 13,43 persen yoy. Adapun penjualan domestik masih mendominasi pendapatan Garudafood sebesar 95,35 persen dan sisanya, 4,65 persen, berasal dari penjualan ekspor.
Paulus mengatakan bahwa tahun ini perseroan optimistis aktivitas ekonomi di dalam negeri akan kembali menggeliat sehingga tingkat kepercayaan konsumen akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi akan mengalami rebound.
Paulus menyebut untuk pasar domestik masih memiliki tantangan seperti aktivitas sekolah yang belum normal hingga adanya perubahan perilaku konsumen atau lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, menghindari aktivitas berkumpul, melakukan hobi seperti memasak dan beralih pada transaksi digital.