Selain data dari bank sentral, Reski mengatakan optimisme juga terlihat dari rilis proyeksi pertumbuhan sektor makanan dan minuman yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian.
Kementerian Perindustrian menargetkan industri mamin pada 2021 ini akan bertumbuh sekitar 4,44 persen dibandingkan tahun lalu.
Untuk menangkap peluang pemulihan tersebut, emiten berkode saham UNVR ini telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan melakukan akselerasi inovasi yang menjawab kebutuhan pasar melalui produk dengan harga terjangkau.
Selanjutnya perusahaan juga akan memperkuat rantai pasok berbasis daring agar mempermudah konsumen mengakses produk berkualitas dari Unilever dari berbagai tempat. “Upaya ini kami harapkan bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional,” imbuh Reski.
BACA: Bos Unilever Yakin Bisnis FMCG Benar-benar Pulih di Semester II 2021