TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior yang juga mantan Menko Perekonomian Kwik Kian Gie beradu data dan argumen soal utang Indonesia dengan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo melalui media sosial Twitter.
Awalnya, Kwik Kain Gie menulis dalam akun twitter-nya @kiangiekwik. Ia menyebutkan utang besar yang jatuh tempo tidak masalah karena bisa dibayar dengan utang baru. Tapi ia juga menyoroti obligasi pemerintah Indonesia saat ini laris manis karena pemerintah yang berani bayar bunga tinggi.
"Yang bayar bunga yang membengkak terus kan kaum milenial, yang pandai membuat unicorn? perhatikan kalau talk show kan pinter-pinter," kata Kwik Kian Gie pada Kamis, 4 Februari 2021.
Sampai saat ini, isu mengenai utang memang menjadi topik yang selalu menyedot perhatian publik. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, tak sedikit negara kini beramai-ramai mencari utang atau mengakses sumber pembiayaan baru di pasar obligasi internasional.
Tapi saat beberapa beberapa negara lain kesulitan mengaksesnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia tetap bisa meraih utang baru dan dipercaya investor global. Sebab, kata dia, Indonesia selama ini sudah memiliki reputasi dan kredibilitas dalam pengelolaan anggaran secara transparan.
Sehingga, investor dan lembaga rating bisa mengakses resiko dengan lebih mudah. "Buahnya terjadi saat sekarang ini. Dalam kondisi yang sangat luar biasa, Indonesia masih bisa meng-establish financing," kata Sri Mulyani dalam acara Capital Market Summit and Expo pada pertengahan Oktober tahun lalu.