Rangking-nya saat seleksi selalu berada di posisi teratas, baik dalam polling angket maupun penilaian pantiia dekanat, serta rektorat. Sehingga, dia pun terpiluh sebagai dekan menyisihkan para senior-seniornya. Selain menjadi dekan termuda, Fiz juga menjadi Guru Besar FEB UI di usia 33 tahun.
Sepanjang berkarir di UI, Fiz menelurkan sejumlah buku karangannya. Buku-buku ini memiliki tema ekonomi politik. Beberapa judul bukunya yaitu seperti Marketing Politik hingga Mengelola Partai Politik.
Pada Agustus 2011, Majalah CAMPUS Indonesia memaparkan 20 Akademisi Top Indonesia. Mereka muda, berprestasi, dan penuh karya di sejumlah universitas di Indonesia.
Akademisi tersebut semuanya berusia di bawah 50 tahun. Fiz yang saat itu masih menjadi dekan masuk dalam daftar tersebut. Ia bergabung dengan nama-nama lain seperti mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasojo hingga Adrianus Meliala, anggota komisioner Ombusman RI.
Lalu pada 2012-2014, Fiz masuk ke Istana. Ia menjadi staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bidang ekonomi. Hingga pada 15 Januari 2015, Fiz terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2014-2018 menggantikan Anies Baswedan yang ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain berkarir sebagai akademisi, Firmanzah juga masuk ke dunia korporasi. Sampai hari ini, ia masih tercatat sebagai komisaris independen PT Bakrie & Brothers Tbk. yang dipimpin oleh Anindya Novyan Bakrie.
Baca: Rektor Paramadina Firmanzah Wafat, SBY hingga Anindya Bakrie Sampaikan Duka Cita