Airlangga mengatakan pemulihan juga terlihat dari kinerja sejumlah sektor usaha dalam negeri yang telah tumbuh ke arah positif. Sektor pengolahan, misalnya, bergerak ke arah lebih baik dari kuartal III meski angkanya masih minus 3,14 persen.
Sektor yang paling terdampak seperti transportasi dan pergudangan pun membaik dari -16,71 persen di kuartal III menjadi -13,42 persen di kuartal IV. Sedangkan sektor jasa keuangan dan asuransi yang pada kuartal III terkontraksi -0,95 persen, kini tumbuh ke level positif sebesar 2,37 persen.
“Di sisi lain sektor yang juga tumbuh adalah industri logam dasar, terutama dengan adanya kebijakan hilirisasi termasuk peningkatan feronikel,” tutur Airlangga. Kemudian, Airlangga menyebut sentimen pasar modal dan pergerakan rupiah sudah menguat seperti sebelum masa pandemi Covid-19 pada awal Januari lalu.
Airlangga meyakini momentum pemulihan akan berlanjut pada 2021. Sehingga, kata dia, pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksikan bergerak ke level positif 4,5-5,5 persen.
Baca: Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Diumumkan Terburuk Sejak 1998, IHSG Fluktuatif