TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sinyal positif pertumbuhan ekonomi mulai terlihat meski Indonesia terkontraksi sepanjang 2020 sebesar -2,07 persen. Pemulihan tersebut tampak dari pergerakan ekonomi di kuartal IV yang lebih baik dari dua kuartal sebelumnya.
“Tentu angka Q to Q-nya sudah ada sedikit peningkatan dari -5,32 persen di kurtal II ke -3,49 persen di kuartal III dan sekarang di -2,19 persen di kuartal IV,” ujar Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 5 Februari 2021.
Airlangga mengklaim pemulihan ekonomi akibat krisis pandemi Covid-19 tak terlepas dari intervensi pemerintah yang melakukan pelbagai upaya untuk mendorong daya ungkit. Dari sumber pertumbuhan PDB menurut pengeluarannya per kuartal IV 2020, pemerintah mendorong realisasi belanja negara hingga 1,76 persen.
Meski pertumbuhan realisasi belanja negara pada kuartal IV lebih kecil ketimbang kuartal III yang mencapai 9,76 persen, komponen ini merupakan satu-satunya pengeluaran yang menunjukkan angka positif ketimbang yang lain, seperti konsumsi rumah tangga. Menyitir data Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga pada kuartal akhir 2020 mengalami kontraksi -3,16 persen.
Di saat yang sama, Pembentukan Modal Tetap Bruto atau PMTB juga terkontraksi 2,11 persen dan ekspor terkontraksi -7,21 persen. Komponen pengeluaran lain pun melemah dengan pertumbuhan negatif.