Kurangnya kontainer disebabkan oleh anjloknya laju impor barang yang masuk ke Indonesia akibat pandemi mencapai -13,9 persen. Hal itu yang kemudian menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk menyeimbangkan antara ekspor dan impor pada 2021.
Untuk membangkitkan ekonomi, Airlangga mengatakan pemerintah akan mempercepat program vaksinasi untuk menumbuhkan rasa aman masyarakat. Kemudian, pemerintah akan mendorong realisasi program PEN dan melakukan realokasi anggaran pada kuartal I.
“Pemerintah mendorong realokasi dana-dana kementerian dan lembaga di kuartal I dan diharapkan bisa masuk ke sektor pengungkit ekonomi,” ucapnya.
Di sektor investasi, pemerintah akan mengkaji pemberian tax hilday dan tax allowance. Airlangga berharap komitmen modal yang tertahan pada 2020 dapat segera direalisasikan pada 2021. “Lalu kami akan memanfaatkan kesempatan ekspor yang sekarang tumbuh terutama dari mitra dagang utama apakah Cina, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan berbagai negara lain,” ucapnya.
Badan Pusat Statistik atau BPS hari ini merilis data pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 sebesar -2,07 persen. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2020 juga tercatat masih mengalami kontraksi sebesar -2,19 persen secara year on year.
Baca: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Staf Khusus Jokowi: Mengarah ke Pulih