Seto memastikan salah satu yang diminta oleh pemerintah kepada para calon pemodal adalah mengenai transfer teknologi. Pasalnya, itu akan menjadi kesempatan kerja sama antara Indonesia dengan tiga perusahaan kelas dunia.
"Minggu depan kami akan diskusi dengan mereka, kami akan melibatkan Antam dan Inalum juga, kemudian nanti kita lihat," ujar dia. Selain soal baterai lithium, kerja sama lainnya yang akan dikembangkan dengan Tesla adalah Energy Storage System atau ESS.
ESS, kata Seto, adalah semacam baterai isi ulang dengan kapasitas besar mencapai puluhan hingga seratusan megawatt. "Bisa dibilang idenya adalah ESS bisa menggantikan pembangkit ticker yang digunakan ketika permintaan listrik melebihi penggunaan rata-rata."
Rabu lalu, Luhut mengatakan pemerintah sudah enam kali menggelar video call Tesla, terkait peluang perusahaan asal Amerika Serikat itu berinvestasi di Indonesia. Luhut mengatakan pemerintah segera mendapatkan proposal dari Tesla mengenai rencana investasi tersebut.
CAESAR AKBAR
Baca juga: 6 Kali Video Call, Luhut Sebut Tesla Bakal Kirim Proposal Investasi Besok