TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik mencatat angka kunjungan wisatawan asing atau wisatawan mancanegara (wisman) selama kuartal IV 2020 mengalami turun hingga 88,45 persen secara year on year. Jumlah wisatawan sepanjang Oktober hingga Desember tinggal 462,47 ribu kunjungan.
Sedangkan pada kuartal I hingga III 2020, jumlah kunjungan wisman tercatat hanya mencapai 3,56 juta. Dengan demikian jumlah kunjungan wisman selama 2020 sebesar 4,02 juta atau anjlok sekitar 75 persen dari tahun sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan amblasnya angka kunjungan wisatawan asing berpengaruh besar terhadap kinerja ekspor jasa. Pada kuartal IV, ekspor jasa mengalami penurunan atau kontraksi sebesar -53,64 persen.
“Ekspor jasa terkontraksi sejalan dengan penurunan jumlah wisman yang masuk ke Indonesia,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 5 Februari 2021.
Selain penurunan jumlah wisatawan asing, komponen yang turut menyebabkan ekspor jasa anjlok adalah turunnya tingkat hunian kamar dan tutupnya hotel serta restoran. Di saat yang sama, sektor transportasi udara pun menunjukkan pelemahan kinerja dengan kontraksi mencapai -53,81 persen secara year on year.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengubah proyeksi target kunjungan wisatawan asing atau wisman setelah pandemi Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan jumlah tamu asing sebesar 18 juta orang yang mestinya ditargetkan terlaksana pada 2020 baru akan terwujud pada 2025.
“Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mengalami penurunan drastis,” tutur Sandiaga Uno. Sementara itu 2021, Sandiaga menghitung jumlah wisatawan asing yang masuk ke Indonesia diprediksi baru sekitar 4-7 juta orang.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Di Masa Pandemi, Sandiaga Uno: Forget About Wisatawan Mancanegara