Selain Tempo, media lain yang berpartisipasi meliputi Singapore Press Holdings, Frontier Myanmar, Hong Kong Cable TV, the South China Morning Post, Apple Daily, CommonWealth, Bangkok Post, Inquirer, New Straits Times, Malaysiakini, dan Sin Chew.
Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Anton Septian menjelaskan, setiap tim juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan rencana strateginya sehingga para peserta dapat saling belajar dari peserta lain. Metode kelas online yang efektif, termasuk adanya coach dari Facebook yang ditempelkan ke setiap perwakilan media, memacu peserta untuk merancang strategi yang mungkin diterapkan di tempatnya bekerja.
Pemilahan strategi disesuaikan dengan persoalan yang dihadapi oleh suatu media. "Dengan begitu, strategi yang diterapkan merupakan jawaban yang relevan dengan masalahnya," kata Anton, Kamis, 4 Februari 2021.
Yang juga menarik, penerapan strategi yang dipilih tidak harus menunggu masa coaching selesai pada bulan Oktober, tapi mulai diterapkan pada masa coaching. Sehingga, strategi tersebut bisa dievaluasi setiap pekan setelah dilihat efektivitasnya dengan melihat data metrik dari situs media masing-masing.
Menjelang akhir program, kata Anton, setiap media diminta membuat proposal berisi strategi pengembangan bisnis untuk diterapkan selama enam bulan setelah masa coaching selesai. Facebook memberikan grant sebesar US$ 50 ribu kepada media yang proposalnya diterima untuk menjalankan rencana di dalam proposal.
Program Facebook Accelerator adalah program yang berlangsung selama tiga bulan dan bertujuan menjawab tantangan bisnis tertentu yang dihadapi industri berita. Program ini menghimpun berbagai perusahaan media agar bisa berinovasi, belajar dari satu sama lain, dan berkolaborasi untuk mengembangkan strategi demi meningkatkan bisnis mereka, baik di dalam maupun di luar Facebook.