TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Iskak Putra mengatakan perusahaannya akan menambah alat pemindai Covid-19 GeNose sebanyak 31 unit untuk memenuhi kebutuhan pengecekan kesehatan penumpang di stasiun kereta api jarak jauh. Iskak menyebut rencana ini seiring dengan perluasan penggunaan GeNose di lebih dari sepuluh stasiun dalam dua pekan mendatang.
“Tahap kedua kemungkinan tanggal 15 Februari ada di sepuluh atau 12 stasiun, semuanya di Jawa. Jadi total akan dipasang lagi alat GeNose sebanyak 31 unit,” katanya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 5 Februari 2021.
Tes GeNose resmi diterapkan di dua stasiun, yakni Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Pasar Senen mulai hari ini, 5 Februari, sebagai alternatif tes swab PCR dan tes rapid Antigen. Di dua stasiun pertama, Rajawali Nusindo menyediakan 12 unit alat untuk pengetesan GeNose.
GeNose merupakan alat screning Covid-19 yang dikembangkan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada.Berbeda dengan metode usap PCR, pengambilan sampel GeNose berasal embusan napas. Menurut situs resmi UGM, GeNose bisa mendeteksi Covid-19 lebih cepat dengan lama waktu pendeteksian sekitar 80 detik.
Iskak menerangkan pengadaan tes GeNose di stasiun merupakan hasil kerja sama Rajawali Nusindo dan PT Kereta Api Indonesia (Persero). “Kami yang beli alat atau investasi, lalu lakukan pemeriksaan, berapa charge ke pasien, kemudian bagi hasil, berapa persen untuk KAI dan berapa persen untuk Nusindo,” tutur Iskak.
Iskak memastikan penggunaan GeNose di stasiun masih dalam masa uji coba. Selama masa uji coba berlangsung, harga untuk tes GeNose dilego Rp 20 ribu.