Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terus Berinovasi, Kunci Narata Bertahan di Bisnis Keripik Saat Pandemi

image-gnews
Ros bersama Lisya berdiskusi dengan para pekerjanya di tengah ribuan kantong keripik pisang yang sudah dikemas di rumah produksinya di Batam Center, Kota Batam, pertengahan Januari 2021. Keripik ini akan diekspor ke Singapura dalam waktu dekat ini. (Foto Yogi Eka Sahputra)
Ros bersama Lisya berdiskusi dengan para pekerjanya di tengah ribuan kantong keripik pisang yang sudah dikemas di rumah produksinya di Batam Center, Kota Batam, pertengahan Januari 2021. Keripik ini akan diekspor ke Singapura dalam waktu dekat ini. (Foto Yogi Eka Sahputra)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ros dan empat karyawannya kala itu tengah bergegas mengemas keripik pisang ke dalam sebuah kantong bertuliskan 'Narata, Keripik Pisang'. “Alhamdulillah, sekarang bisnis kami sudah bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru di tengah pandemi. Kami hanya produksi, nanti dikirim langsung ke Singapura,” kata Ros kepada Tempo, Senin, 18 Januari 2020.

Di dalam ruangan seluas 6 x 10 meter tersebut, tampak ratusan kantong keripik singkong tersusun dalam kardus dan siap dikirim ke Singapura. Siapa sangka produk keripik pisang milik Ros yang hanya berawal dari penjualan antarteman, tapi kini sudah diekspor ke sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Cina, dan Belanda. 

Saat ini Ros sudah memiliki delapan produk dari dua rumah produksi. Sejumlah produk itu di antaranya adalah keripik pisang, tempe, peyek udang, peyek bilis, stik keju dan lainnya. “Apa yang diminta pembeli kita bisa buat, keripik apapun itu,” ucapnya.

Di rumah produksinya di Kawasan Botania, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Ros memulai kisahnya bahwa bisnis ini dibangun karena momen ulang tahun anak-anaknya pada tahun 2010 silam.

Saat itu, sebagai seorang ibu sekaligus guru TK Ros yang hanya memiliki uang Rp100 ribu untuk membelikan kado untuk dua buah hatinya sangat berkecil hati. Dengan uang sebesar itu, bayangan kado yang benar-benar berarti untuk anaknya sangat jauh dari kenyataan. Ia pun bertekad mencari jalan keluar agar bisa mendapatkan uang lebih untuk membeli kado. 

Dari situ ia mencoba memproduksi keripik pisang dengan modal seadanya. Keripik itu ia pasarkan kepada teman-temannya. Tak lama, hasil jualan keripik pisangnya tersebut bisa menambah modalnya total menjadi Rp 300 ribu untuk membeli kado. “Akhirnya saya bisa beli kado untuk anak saya,” kata Ros menceritakan awal kisah dirinya membangun bisnis Narata.

Tak lama berselang, pesanan keripik pisang tak henti-hentinya berdatangan. Tapi Ros tak lantas bisa memenuhinya karena modal awal usahanya sudah habis untuk membeli kado.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

11 jam lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

2 hari lalu

BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Penuhi Permintaan saat Lebaran

Usaha kue kering Retas Snacks and Cookies semakin berkembang pesat setelah mendapat bantuan KUR dari BRI.


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

2 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

3 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

3 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

3 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

3 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


Demi Lobster Kawan Vietnam

4 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

4 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.