TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji investigasi terhadap kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 akan dilakukan secara independen. Hasilnya pun, kata dia, bakal diumumkan secara transparan.
“Bahwa ini belum maksimal, KNKT yang berhak menyampaikan. Saya enggak tahu sejauh apa KNKT menyampaikan,” ujar Budi Karya dalam rekaman suara yang disampaikan oleh humas Kementerian Perhubungan, Rabu, 3 Februari 2021.
KNKT tengah melakukan pendalaman terhadap kecelakaan Sriwijaya Air yang menewaskan 62 penumpang dan awak pesawat. Data dikumpulkan dari pelbagai sumber termasuk rekaman kotak hitam dan laporan Air Traffic Controller (ATC).
Sesuai dengan hukum Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) Annex 13 dan kebijakan kerja sama antar-negara ASEAN, investigasi ini melibatkan investigator asing. Saat ini terdapat dua investigator Singapura yang membantu proses investigasi, yang keduanya berasal dari Transport Safety Investigation Bureau atau TSIB Singapura.
Selain Singapura, KNKT turut dibantu tim dari Amerika Serikat berjumlah 11 orang. Empat orang di antaranya merupakan perwakilan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional atau NTSB Amerika Serikat, empat orang dari Boeing Co, dua orang dari Otoritas Penerbangan Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA), dan satu orang dari General Electric atau pabrikan mesin pesawat.
Hasil dari investigasi KNKT ini akan digunakan sebagai acuan Kementerian Perhubungan untuk melakukan evaluasi terhadap angkutan penerbangan. “Kami akan menindaklanjuti dengan melakukan improvement kinerja baik itu di Kemenhub maupun stakeholder,” tutur Budi Karya.
Di sisi lain, Budi Karya memastikan Kementeriannya akan mendampingi para keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air memperoleh haknya sesuai dengan ketentuan undang-undang. Tahap proses pemberian asuransi hingga santunan keluarga korban pun saat ini masih berlangsung, baik yang dicairkan oleh PT Jasa Raharja (Persero) maupun manajemen Sriwijaya Air.
Baca Juga: AirNav: ATC Memanggil Pilot Sriwijaya Air Sampai 11 Kali