Joni mengatakan KAI sudah siap untuk menyelenggarakan layanan pemeriksaan GeNose di stasiun untuk mendukung kebijakan pemerintah menekan angka kasus Covid-19. Setelah diterapkan di Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta, penggunaan GeNose bakal diperluas secara bertahap.
“Untuk penyediaan layanan pemeriksaan GeNose di stasiun, KAI melakukan Sinergi BUMN dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya, yaitu Rajawali Nusindo,” kata Joni.
Kolaborasi BUMN ini meneruskan kerja sama perusahaan yang sebelumnya meneken kesepakatan pengadaan rapid test antibodi dan rapid Antigen di stasiun-stasiun. Untuk informasi lebih lengkap terkait tes GeNose, Joni meminta penumpang menghubungi narahubung KAI melalui telepon di 021-121, WhatsApp KAI121 di 08111- 2111-121, surat elektronik cs@kai.id, atau media sosial KAI121.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan GeNose telah melalui proses uji terhadap 2.000 sampel menggunakan artificial intelligent (AI). “GeNose sudah diuji validasinya dengan 2.000 sampel dan akurasinya sudah 90 persen. Semakin banyak dipakai alat ini akan semakin akurat karena akan selalu diupdate oleh tim dari UGM,” kata Bambang.
Bambang memastikan GeNose sebagai alat penyaringan bukan merupakan pengganti tes usap PCR. Meski demikian, alat ini dapat digunakan sebagai syarat perjalanan penumpang angkutan umum, khususnya kereta api, karena telah mengantongi izin penggunaan dari Kementerian Kesehatan.
Baca: GeNose Dijual Rp 90 Juta di Toko Online, UGM: Harga Eceran Tertinggi Rp 62 Juta