TEMPO.CO, Jakarta - Tempo terpilih sebagai mitra pemeriksa fakta dalam program Global Health Fellowship yang dibuat Facebook. Program ini diselenggarakan untuk membantu memerangi misinformasi kesehatan.
Kepala Medialab Tempo Moerat Sitompul mengatakan dengan berpartisipasi dalam program tersebut, Tempo diharapkan bisa membangun jejaring dengan para ahli di bidang kesehatan untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan fakta. "Karena selama ini debunk hoaks kebanyakan hanya dari berita. Tetapi sedikit yang menggunakan narasumber yang memang ahli," ujar dia, Selasa, 2 Februari 2021.
Di samping itu, melalui program tersebut Tempo berharap bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai hoaks di bidang kesehatan. Pasalnya, selama masa pandemi ini, selain soal politik, kabar kibul banyak berasal dari topik kesehatan.
"Jadi hoaks terjadi bagaimana, penyebarannya bagaimana, salah tangkap itu bagaimana. Itu kami sudah beberapa kali wawancara via IG live di tempo.cekfakta," kata Moerat.
Ke depannya, Moerat mengatakan Tempo akan membuat beberapa kegiatan lagi. Misalnya pelatihan cek fakta dan seminar kecil. Ia berharap ada efek bola salju dari kegiatan tersebut.
"Harapannya peserta seminar dan pelatihan bisa membantu menjadi pengecek fakta juga buat Tempo, menjadi bala bantuan. Wartawan tentu kewalahan. Kita baru meriksa satu, muncul lima. Selesai lima muncul 25. Harapannya ada bala bantuan dari kalangan kesehatan, mahasiswa, dan masyarakat yang tertarik," tuturnya.
Dinukil dari laman resmi Facebook, perseroan telah meluncurkan program pemberian hadiah US$ 1 miliar untuk membantu berbagai organisasi mempertahankan atau meningkatkan kapasitas mereka di masa-masa sulit ini. Di saat yang sama, pemeriksa fakta di seluruh dunia telah memberi tahu perseroan bahwa mereka ingin memusatkan perhatian kepada misinformasi kesehatan untuk dijadikan bagian dari upaya jangka panjang mereka.
"Kami begitu antusias untuk meluncurkan kerja sama selama satu tahun dengan 10 organisasi pemeriksa fakta yang menjadi bagian dari program pemeriksaan fakta kami, untuk memasukkan anggota tim baru yang bisa membantu mereka menangani topik penting yang kompleks ini. Program ini akan mencakup berbagai organisasi yang bermarkas di Afrika, Asia, Eropa, India, Amerika Latin, dan Timur Tengah," tulis perseroan.
Tempo.co menjadi satu-satunya organisasi pemeriksa fakta dari Indonesia yang ikut dalam program ini. Organisasi lain yang turut serta di antaranya Vera Files dari Filipina dan Full Fact dari Inggris.
Selama program berlangsung, rekanan yang dipilih oleh organisasi pemeriksa fakta akan berpartisipasi dalam sesi pelatihan virtual yang diselenggarakan oleh para pakar pihak ketiga, serta dari CrowdTangle, fitur analitik sosial Facebook.
Ke depannya, modul pelatihan ini akan disediakan untuk umum bagi jurnalis, pemeriksa fakta, pelajar, dan pihak-pihak lain yang tertarik untuk menyanggah misinformasi kesehatan.
"Para rekanan juga bisa membantu organisasi induk mereka memetakan rencana untuk mengintegrasikan misinformasi kesehatan ke dalam upaya pemeriksaan fakta mereka, misalnya dengan meluncurkan buletin, podcast, atau serial video yang memusatkan perhatian pada kesehatan; menjawab pertanyaan kesehatan dari pembaca; menjalin hubungan dengan para pakar kesehatan, dan banyak lagi," tulis perseroan.
Program yang diikuti Tempo sebagai mitra pemeriksa fakta tersebut digelar hingga akhir 2021.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Bermitra dengan Facebook, Tempo Buka Fellowship Cek Fakta Hoaks Kesehatan