Selain mengenai praktik illegal fishing, Trenggono menyampaikan bahwa kementeriannya tengah fokus mengembangkan perikanan budidaya dalam negeri. Langkah ini juga sebagai upaya menjaga keberlanjutan di tengah stagnannya produktivitas perikanan tangkap sejak beberapa tahun terakhir.
Tak hanya bekerja sama dalam memberantas pencurian ikan, Indonesia juga berharap bisa belajar banyak dari keberhasilan Norwegia melakukan budidaya perikanan. "Kami mau belajar. Fokus kami hanya di tiga sampai lima komoditas," kata Trenggono.
Sementara itu, Vegard Kaale berharap Indonesia dan Norwegia di masa mendatang dapat menjalin lebih banyak kerja sama, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.
Kerja sama dua negara ini dalam melawan illegal fishing sebenarnya bukan hal baru. Pada November 2015, berlangsung Joint Statement on Cooperation to Combat IUU Fishing, Fisheries Crime and Fisheries Related Crimes, to Promote Sustainable Fisheries Governance RI-Norwegia di Jakarta.
Implementasi kerja sama ini mencakup penanganan kasus pencurian ikan secara bersama-sama (joint investigation dan technical assistance). Selain itu ada pertukaran data dan informasi mengenai pergerakan kapal illegal fishing berbendera asing yang akan memasuki wilayah Indonesia, serta peningkatan kapasitas aparat penegak hukum perikanan.
Baca: DFW: Pencurian Ikan di Natuna Meningkat, Didominasi Kapal Vietnam