“Dengan penandatanganan ini secara otomatis PLN akan mengaliri listrik Blok Rokan. PLN berkomitmen menjamin pasokan listrik dan uap untuk Wilayah Kerja Rokan secara andal dan berkualitas sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
Sementara Pertamina Hulu Rokan juga berkomitmen untuk selalu menjadikan PLN sebagai rekan kerja dalam hal penyediaan listrik dan uap."
Wilayah Kerja Rokan akan dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan pada 9 Agustus 2021 mendatang. Dalam perjanjian ini, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu Masa Transisi hanya selama 3 (tiga) tahun yang dimulai dari 9 Agustus 2021 sampai dengan 8 Agustus 2024. Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting yang saat ini telah menyuplai listrik wilayah kerja Blok Rokan.
Sementara Layanan Permanen akan diberikan mulai 8 Agustus 2024 yaitu dengan menginterkoneksikan sistem pada Wilayah Kerja Rokan dengan Sistem Kelistrikan Sumatera dengan kapasitas sebesar 400 MW.
Masa transisi 3 tahun akan dioptimalkan PLN dengan melakukan pembangunan interkoneksi sistem Sumatera untuk menggantikan pasokan transisi dan meningkatkan kapasitas pasokan ke Pertamina Hulu Rokan. Sementara pada 2024 diperkirakan cadangan daya sistem kelistrikan Sumaetra sebesar 3.811 MW atau 46,1 persen, sehingga dipastikan siap memenuhi kebutuhan listrik Wilayah Kerja Blok Rokan.
“Pasokan listrik dan uap sangat diperlukan dalam operasi wilayah rokan sehingga dapat melanjutkan produksi minyak dan gas dan ketersediaan energi dapat berjalan dengan baik bagi masyarakat Indonesia,” terang CEO Pertamina Hulu Energi, Budiman Parhusip. Dirinya berharap, Kerjasama antara PLN dan Pertamina ini dapat berlanjut tidak hanya pada wilayah kerja Blok Rokan namun pada program strategis lainnya.
BISNIS
Baca: Chevron IndoAsia Business Unit Tunjuk Managing Director Baru