Namun, Sandiaga melihat masih ada masalah di tengah perkembangan pesat Labuan Bajo. Dari laporan beberapa warga yang ia temui, masyarakat setempat mengeluhkan banyaknya sampah yang tidak terolah. Politikus Partai Gerindra itu bertutur, setidaknya ada 30 ton sampah setiap hari di Labuan Bajo.
Untuk mengatasi masalah itu, Sandiaga mengajak komunitas peduli lingkungan untuk mengedukasi masyarakat cara mengelola sampah. “Saya akhirnya belajar dan mengajak komunitas trash hero,” katanya.
Selain sisi lingkungan, yakni dari sektor ekonomi, Sandiaga melihat masyarakat pelaku usaha pariwisata lokal sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Karena itu, untuk membangkitkan kembali perekonomian lokal, Sandiaga menyebut perlu adanya stimulus seperti pinjaman lunak dan pelebaran dana hibah.
“Kita harap pemerintah mestinya tanggap apa yang jadi aspirasi masyarakat dan apalagi Labuan Bajo ditunjuk sebagai tuan rumah G20. Kita harus pastikan pembangunan Bajo terutama aspek pariwisata harus berkelanjutan dan berkearifan lokal, menampung masyarakat, dan berkualitas,” tutur Sandiaga Uno.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | TIM MAJALAH TEMPO
Baca: Rutin Diskusi dengan Jokowi, Sandiaga Uno Pernah Usul Tak Beri Bansos Sembako