Hingga saat ini, negosiasi dengan calon mitra utama, yakni CATL dan LG Chem, masih berjalan.
Agus menuturkan bahwa tim tengah menyelesaikan negosiasi pembentukan joint venture (JV) dengan calon mitra global tersebut.
"Sekarang proses belum selesai. Diharapkan tahun ini kami bisa selesaikan joint venture agreement sampai keputusan investasi," kata Agus.
Agus mengatakan bahwa kebutuhan investasi itu untuk membangun industri baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir dengan kapasitas cells 140 GWh.
"Nilai investasi besar mencapai US$13-US$17 miliar dengan risiko teknologi yang tinggi dan pasar yang bergantung pada OEM [original equipment manufacturer]," ujar Agus.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan industri baterai kendaraan listrik ini akan melibatkan konsorsium BUMN, yakni Indonesia Battery Holding (IBH) yang terdiri atas Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., bersama mitra investor asing.
BISNIS
Baca juga: Investasi Industri Baterai Kendaraan Listrik Diproyeksikan Capai USD 17 Miliar