Taufiq mengatakan, biaya penerbangan kargo lewat Bandara Kertajati lebih murah dibandingkan dengan memanfaatkan bandara lainnya di wilayah Jawa Barat. “Yang terdekat Husein Sastranegara, kemudian Soekarno-Hatta. Jadi itu bisa dimanfaatkan sebagai alternatif kargo udara di BIJB,” kata dia.
Taufiq mengatakan, layanan penerbangan khusus kargo udara juga sekaligus bisa menjadi sumber pendapatan alternatif PT BIBJ. “Membantu pendapatan BIBJ yang sedang terkendali akibat Covid. Ini bisa menjadi alternatif untuk mendorong supaya kargo ini bisa terbang ke sana,” kata dia.
Menurut dia, Bandara Kertajati juga diproyeksikan menjadi hub logistik udara dalam rencana pengembangan kawasan segitiga Rebana. Pengembangan Bandara Kertajati juga digarap berbarengan dengan rencana pengembangan kawasan lainnya yang berada di segitiga Rebana.
Taufiq mengatakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah menerbitkan Peraturan Gubernur tentang rencana aksi pengembangan kawasan metropolitan Rebana.
“Itu sudah diterbitkan supaya kita punya pedoman yang sama untuk mengembangkan kawasan Rebana ini sekaligus juga didukung dari aspek legalnya. Pergub sudah disampaikan ke Menko Perekonomian untuk nanti diusulkan sebagai PSN (proyek strategis nasional). Supaya ada insentif di kawasan Rebana ini apakah nanti menjadi KEK, atau Super KEK, atau yang lain,” kata dia.
Ridwan Kamil juga sudah menerbitkan Keputusan Gubernur membentuk Badan Otorita untuk pengembangan kawasan Rebana. “Sudah dibentuk timnya. Tinggal di isi dengan orang-orang yang nanti dipilih dengan mekanisme pemilihan sebagaimana diatur,” kata Taufiq.