TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. di Istana Negara hari ini.
"Tepatnya 1 Februari 2021, secara sah kita Insya Allah akan beroperasi sebagai Bank Syariah Indonesia," kata Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi dalam keterangan tertulis, Ahad, 31 Januari 2021.
Bank Syariah Indonesia merupakan merger tiga bank Badan Usaha Milik Negara, yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).
Menurut Hery, ada hal yang dapat dipetik bersama dari proses merger ini yakni pentingnya insan syariah dari ketiga bank untuk bersatu dan semangat kolaborasi dalam menjalankan setiap aktivitas. Meskipun datang dari entitas yang berbeda, namun semua
insan syariah dari ketiga bank dapat menyatukan pikiran dan bersama-sama memberikan yang terbaik dalam membangun Bank Syariah Indonesia, mengembangkan perekonomian umat.
Proses merger bank syariah milik Himbara menuju akhir pasca Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan persetujuan atas aksi korporasi tersebut. Persetujuan OJK ditandai
dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021.
Beleid itu mengatur tentang Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk., serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk., menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., sebagai Bank Hasil Penggabungan pada 27 Januari 2021.