Data pengukuran dapat dipantau baik secara waktu nyata atau real time. Artinya, pengukuran dapat dilihat kapan dan di mana pun melalui perangkat yang terkoneksi ke jaringan, baik gawai digital berbasis smartphone maupun komputer.
Doddy menuturkan keunggulan sistem ini mengedepankan keamanan transmisi data pengukuran melalui enkripsi data dan penggunaan Big Data ketika proses tabulasi data, sehingga mampu meningkatkan reliabilitas dari sistem tersebut.
“Selain itu alat ini juga memiliki fitur unggulan ‘adaptif’, sehingga kami menyebutnya dengan adaptive monitoring system [AiMS],” ungkapnya.
Sejauh ini, sistem pemantauan air limbah itu telah dipasang dan dioperasikan oleh PT Dan Liris, manufaktur tekstil dan garmen yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah.
Dan Liris telah beroperasi sejak 1974 dan memiliki pasar di 20 negara serta pasar domestik yang didukung lebih dari 8.000 tenaga kerja terampil. Perusahaan ini mampu mencapai 7,5 juta juta produksi garmen dan 55 juta meter kain per tahun.
Dalam operasionalnya, perusahaan mengeluarkan debit air 1.600 m3 per hari. Alhasil, keberadaan alat pendeteksi tersebut mampu memperkuat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dengan mengevaluasi secara periodik kualitas air limbahnya.