TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira fenomena parkir dana Pemerintah Daerah (pemda) di bank, yang disoroti Menteri Keuangan Sri Mulyani, menyebabkan lambatnya pemulihan ekonomi akibat pandemi.
"Akibat dari serapan belanja yang ditumpuk pada akhir tahun membuat pemulihan ekonomi ikut lambat," ujar Bhima kepada Tempo, Jumar, 29 Januari 2021. Padahal, dalam situasi pagebluk seperti sekarang, tutur dia, satu-satunya harapan motor penggerak perekonomian adalah belanja pemerintah.
Parkir dana Pemda di bank, tutur Bhima, sebenarnya hanya mengulang pola serapan anggaran yang sama di setiap tahunnya. Harusnya, lanjutnya, dalam kondsi resesi ekonomi dibutuhkan kecepatan serapan, namun Pemerintah Daerah justru lambat.
"Ini seakan pemda tidak memiliki senses of crisis," ujar dia. "Pemda idealnya mempercepat rencana penganggaran di awal tahun termasuk pengadaan barang dan jasa."
Bhima mengusulkan ke depannya pemerintah pusat bisa memperbesar sanksi untuk daerah dengan menahan gaji atau tunjangan bagi kepala daerah yang memperlambat pencairan anggaran atau malah sengaja menyimpan di bank untuk mendapat bunga. "Karena sanksi dengan cara menahan DAU atau DAK kurang efektif."