Untuk pengguna jenis ini, mereka bisa membeli saldo elektronik di toko ritel seperti Indomaret dan Alfamart. Di sana, mereka membayar lebih dulu tiket tol yang ingin mereka lewati dan mencantumkan nomor polisi kendaraannya.
Saat masuk tol, sistem akan merekam nomor polisi dari kendaraan tersebut. Sehingga, pengguna bisa bebas melaju ke tujuan mereka. "Jadi tidak perlu OBU, atau download e-OBU," kata dia.
Walaupun terlihat rumit, Musfihin memastikan nantinya akan ada sosialisasi mulai pertengahan 2021 ini. Roatex pun akan memberi rekomendasi OBU dan e-OBU yang bisa digunakan para pengguna untuk lewat di tol nirsentuh ini.
Adapun proyek sistem transaksi tol nirsentuh ini sudah berjalan sejak Februari 2019. Proyek dijalankan dengan sistem Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Tapi, semua investasi berasal dari Roatex dengan nilai Rp 4,3 triliun. Lalu, mereka akan dapat konsensi pengelolaan sistem ini selama 10 tahun ke depan.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Ditargetkan Berlaku di Semua Tol Jawa-Bali 2022