“Tak hanya itu, kami juga terus mendorong pengembangan digital banking seiring pergeseran perilaku masyarakat dalam bertransaksi. Diharapkan, berbagai upaya ini dapat menjaga kualitas layanan dan kepercayaan stakeholder kepada perseroan,” katanya.
Selain itu tentunya dengan berbagai inovasi produk digital, Bank Mandiri juga berperan dalam memitigasi dampak pandemi dengan memutus rantai penyebaran coronavirus.
“Kami cukup confident dengan respon yang kami lakukan pada situasi pandemi ini. Oleh karena itu, meski laba bersih tahun lalu terkontraksi 38 persen menjadi Rp17,1 triliun, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan mengalami rebound pada tahun ini,” katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa kinerja anak solid perusahaan anak juga ikut berkontribusi sebesar 22,5 persen pada laba BMRI. Aset perusahaan anak tumbuh 15,1 persen, di mana kredit mampu tumbuh 12,3 persen yoy.
Hingga Desember 2020, jaringan kantor Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 2.510 cabang dan 1.719 jaringan mikro. Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 13.217 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus, 254.916 unit Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Mandiri Online, SMS Banking dan Call Center 14000.
BACA: Daftar Terbaru BUKU IV Usai PermataBank Masuk Ikuti BRI, BCA, Bank Mandiri