Dia memperkirakan perekonomian Indonesia bakal mulai membaik pada kuartal I, walaupun pertumbuhannya masih di bawah 1 persen. Namun begitu, terdapat peluang perekonomian akan menggeliat pada kuartal II bersamaan dengan Ramadan dan Idul Fitri.
“Pelaku usaha harus menyiapkan rencana optimistis. Bagaimana kembali tumbuh pada 2021 karena ada peluang di kuartal kedua bisa tumbuh dibandingkan tahun lalu,” kata Yongky.
Ia juga menyarankan agar peritel makin memperluas pemanfaatan omnichannel, di mana penjualan fisik dan secara daring bisa terintegrasi. Dia menyebutkan omnichannel berbeda dengan pemanfaatan platform dagang-el karena penjualan daring tidak bisa mensubstitusi penjualan luring di toko fisik.
Peritel pun bisa tumbuh lebih cepat dengan mengedepankan inovasi. Hasil pemantauannya menunjukkan bahwa produk yang berhasil mendulang pasar selama pandemi adalah produk-produk baru hasil inovasi sehingga tidak hanya mengandalkan produk lama untuk bisa tumbuh.
“Agar bisa tumbuh cepat kuncinya di inovasi. Saya lihat yang berhasil mendulang market adalah produk dengan inovasi," ucapnya. Terutama jika ingin pasar semakin mendukung, kata Yongky, harus ada inovasi di masa mendatang.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyebutkan pihaknya menggandeng pihak swasta untuk kerja sama distribusi rantai dingin vaksin Covid-19. Budi menyatakan kerja sama ini demi mengatasi kendala distribusi dan kapasitas penyimpanan vaksin yang terjadi di daerah.
"Kami mencari berbagai macam cara untuk mengatasi itu dengan cepat, termasuk mencari perusahaan-perusahaan swasta yang kuat di distribusi dan punya kemampuan distribusi dingin," kata Budi dalam wawancara dengan Tempo, Jumat malam, 15 Januari 2021.
Menurut Budi, ada sejumlah perusahaan besar memiliki kemampuan jalur distribusi dingin dalam program vaksinasi Covid-19. Dia tak menampik kabar Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang akan diajak bekerja sama karena memiliki jaringan penyimpanan dingin hingga ke daerah.
BISNIS | BUDIARTI UTAMI PUTRI
Baca: Kilas Balik Karier Jonan, Sebelum Menjadi Komisaris Unilever