Chatib mengatakan isu yang dihadapi selama pandemi ini adalah daya beli yang terpukul, khususnya pada kelas menengah ke bawah. Biasanya, kata dia, pemerintah memberi BLT kepada masyarakat miskin dengan indikator tempat tinggal yang kurang layak maupun kemampuan untuk makan yang terbatas.
Namun, selama pandemi ini, tutur Chatib, banyak kelas menengah yang tinggal di rumah yang layak dan makan yang cukup, namun karena hilang pekerjaan dan mobilitas terganggu, menjadi jatuh mikin.
"Karena itu, program yang perlu dibantu bukan hanya masyarakat miskin, tapi juga kelas menengah ke bawah," tutur Chatib. "Itu bantuan BLT harus diperluas bukan hanya kelompok miskin tapi kelas menengah ke bawah."
Ia mengatakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB selama ini bias kepada masyarakat kelas menengah ke atas. Pasalnya, ia mengatakan orang miskin tidak bisa diminta tinggal di rumah selama pandemi.
"Orang kalau tinggal di rumah harus dibayar. Karena kalau kita tidak cukup kaya, pasti akan keluar. Itu yang menjelaskan Indonesia dan India PSBB-nya tidak bisa strict. Begitu juga dengan Amerika Latin. Harus dikompensasi," ujar Chatib Basri.
Baca: Chatib Basri: Orang Kaya Alihkan Belanja ke Tanaman dan Ikan Hias Saat Pandemi