Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto sebelumnya mengatakan di masa awal pembangunan jalan tol Trans Sumatera terdapat banyak tantangan dan hambatan.
Tantangan pertama adalah adanya truk-truk yang besar yang kelebihan muatan atau over dimensi overload (odol). "Ini merusak jalan tol dan mengancam keselamatan pengguna tol. Keberadaannya tidak standar dengan jalan tol yang kami desain ini," kata Budi dalam diskusi virtual, Rabu, 25 November 2020.
Selain itu, trafik lalu lintas jalan tol Trans Sumatera masih rendah. Walhasil, hal tersebut sering kali mengundang kejahatan. Namun, saat ini perseroan menyediakan patroli setiap saat, sehingga para pengguna tol akan aman dari gangguan keamanan di sekitar tol.
Hutama Karya melalui Peraturan Presiden nomor 100 tahun 2014 dan diperbaharui dengan Perpres 117 tahun 2015 mendapatkan penugasan membangun tol Trans Sumatera. Saat ini, ruas jalan yang sudah beroperasi sepanjang 513 kilometer dan sedang dibangun sepanjang 614 kilometer.
Budi menargetkan pembangunan seluruh ruas jalan tol Trans Sumatera akan rampung pada 2024. Saat ini, perseroan sedang mengerjakan ruas jalan tol sepanjang 614 dan ditargetkan selesai pada 2022.
ANTARA | HENDARTYO HANGGI
Baca: Di Depan DPR, Hutama Karya Sebut Tol Trans Sumatera Tahap I Butuh Rp 80,5 T