TEMPO.CO, Jakarta -PT Pertamina (Persero) menyatakan pembangunan kilang Balikpapan terus berlanjut sepanjang tahun lalu. Hingga saat ini, pengerjaan proyek tersebut telah mencapai 27,99 persen.
Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Ifki Sukarya memastikan investasi di proyek strategis yang dijalankan pada seluruh lini bisnis tetap berjalan.
Kendati kondisi triple shock akibat pandemi Covid-19 sempat menekan kinerja, Pertamina menyebut tetap akan menjalankan proyek strategis yang akan menjaga dan meningkatkan produksi migas serta produk energi nasional pada beberapa tahun ke depan.
"RDMP Kilang Balikpapan yang saat ini telah mengalami kemajuan pembangunan fisik sebesar 27,99 persen," katanya dalam siaran pers, Selasa, 26 Januari 2021.
Baca Juga: Ahok Ajak Investor Garap Proyek Kilang: Kita Siap jadi Minoritas
Ifki menuturkan bahwa RDMP Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi Kilang RU V Balikpapan dari 260 kpbd menjadi 360 kpbd dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V.
“Kilang Pertamina Internasional berkomitmen untuk menyelesaikan pencapaian Proyek Strategis Nasional dengan memperhatikan kebutuhan energi nasional akan produk ramah lingkungan,” jelasnya.
Sepanjang 2020, PT KPI telah menyatukan sumber daya yang ada untuk menjalankan proyek-proyek strategis nasional yang terdiri atas RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap & Biorefinery, RDMP Balongan Phase 1, 2, dan 3, RDMP Plaju & Green Refinery (Biorefinery).
Menurutnya, salah satu proyek strategis nasional yang berdampak besar adalah proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-lawe yang merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina dengan nilai mencapai USD 6,5 miliar.
“Proyek (kilang Balikpapan) berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat, disamping juga turut mendorong program pemulihan ekonomi karena menyerap lebih dari 5.000 tenaga kerja saat ini," tuturnya.