Sejumlah potensi yang ada, menurut Presiden, antara lain adalah pusat pertanian, perkebunan, pariwisata, pertambangan, dan lokasi lain yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dari produk-produk yang dihasilkan.
"Saya melihat jalan tol ini akan membuka banyak peluang yang menguntungkan. Lokasinya dekat dengan Pulau Jawa, lahan masih sangat luas, masih kompetitif harganya, juga tenaga kerja yang tersedia di sini sangat besar, sehingga aktivitas bisnis bisa dilakukan dengan biaya yang bersaing dengan provinsi dan negara lain," kata Jokowi.
Artinya, jalan tol ini menjadi salah satu cara untuk melakukan pemerataan pembangunan dan pembukaan lapangan pekerjaan di daerah sebanyak-banyaknya agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dikelola PT Waskita Sriwijaya Tol dengan memiliki total panjang 111,69 kilometer. Tol ini terbagi menjadi Seksi 1A Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33,50 km, Seksi 1B Jakabaring-Kramasan (Jalintim) sepanjang 9 km, Seksi 2 Jalintim-Musilindas sepanjang 24,90 Km, dan Seksi 3 Musilindas-Betung sepanjang 44,29 km.
Jalan tol ini merupakan bagian dari Tol Trans-Sumatera yang menghubungkkan Lampung hingga Aceh.
Pintu Tol Kramasan merupakan bagian jaringan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, terhubung dengan tol ke Bakauheni dan bersilangan dengan Palembang-Indralaya dan dilanjutkan Indralaya-Muara Enim, hingga Bengkulu.
Dari 42,5 km jalan Tol Kayu Agung-Palembang, sepanjang 22 km berada di atas tanah rawa yang perlu teknologi vakum untuk perbaikan tanah dasar dan pile slab 8 km. Pada ruas tersebut juga dibangun Jembatan Ogan 1.675 meter di Km 364.
ANTARA
Baca juga: Hari Ini, Jokowi Berangkat ke Sumsel untuk Resmikan Tol Kayu Agung-Palembang