Selain itu, berkaca pada iklim investasi di Cina, Karaniya menyebut pertumbuhan penanaman modal akan lebih cepat terjadi bila platform-platform dompet digital menyediakan sarana untuk memudahkan masyarakat membeli produk-produk investasi. Upaya ini sekaligus menarik milenial menjadi investor di pasar reksa dana.
“Kita lihat pertumbuhan reksa dana di Bareksa relatif cepat dalam 2-3 tahun terakhir dengan jumlah nasabah kini mencapai 2,7 juta orang,” ujarnya.
Karaniya menjamin integrasi OVO dan Bareksa aman karena telah mengantongi izin dari Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan. Kedua perusahaan pun telah menggandeng manajer investasi resmi, yakni Manulife Investment Management agar dana nasabah aman.
Director & Interim President Director Manulife Aset Manajemen Indonesia Afifa mengatakan pihaknya sampai September 2020 telah menghimpun dana milik masyarakat sebesar Rp 76 triliun. Dana itu dikelola oleh tim yang diklaim memiliki pengalaman selama 15 tahun. “Kami mengedepankan prinsip kehati-hatian karena nasabah adalah hal utama yang dijaga,” tutur Afifa.
Baca: Lebih dari Rp 8 Triliun Dana Masyarakat Diinvestasikan via Bareksa