TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II buka suara terkait desakan Asosiasi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) agar perseroan membatalkan rencana kenaikan harga sewa pergudangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta imbas sistem pengelolaan anyar. Rencana itu disebut membuat peserta tender pergudangan kargo yang diselenggarakan AP II mengundurkan diri.
Senior Manager of Cargo & Aero Support Bandara Soekarno-Hatta Ngatimin K. Murtono mengatakan pengelolaan gudang di Lini-1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini dibuka dengan proses lelang. Melalui sistem itu, perusahaan akan menjalin konsesi dengan operator pergudangan.
Skema pengelolaan anyar tersebut akan dilaksanakan dengan sistem klaster dan bagi hasil. Konsep klaster ini diklaim tergolong baik serta tidak akan menyebabkan harga logistik melonjak naik.
"Skema konsesi akan diikuti dengan penyeragaman bagi hasil yang sama," ujar Ngatimin dalam keterangan tertulis, Ahad, 24 Januari 2021.
Ngatimin mengatakan Angkasa Pura II mengundang operator pergudangan kargo untuk mengikuti proses lelang itu. Dia menyatakan sejumlah operator pergudangan menyatakan telah kembali tertarik untuk mengikuti proses lelang.