TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memprotes rencana PT Angkasa Pura II (Persero) menaikkan biaya sewa pergudangan di kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta hingga 80 persen. Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan kenaikan itu memberatkan pengusaha logistik di tengah pandemi Covid-19 sehingga asosiasinya mendesak perseroan membatalkan rencana ini.
“Layanan kargo udara pada awalnya hanya merupakan supportting di Soekarno Hatta dan bisa terlihat dari fasilitas gudang-gudang eksisting sudah sangat tertinggal. Tetapi angkutan layanan kargo udara sekarang ini menjadi pendapatan utama karena dampak pandemi Covid 19,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Ahad, 24 Januari 2021.
Yukki menyebut, ALFI telah menerima keluhan dari berbagai perusahaan logistik ihwal adanya rencana kenaikan sewa gudang. Bahkan, ia mengatakan sejumlah peserta tender pergudangan kargo yang diselenggarakan AP II memilih mengundurkan diri.
Menurut Yukki, selama ini pelayanan kargo udara di Bandara Soekarno-Hatta masih sangat tertinggal baik dari sisi volume maupun kecepatan. Alih-alih menaikkan biaya sewa, Yukki dan 289 anggota asosiasi meminta perusahaan mendorong digitalisasi, inovasi, dan kelancaran arus barang serta efisiensi.