Saat Rusdi Kirana berencana membuka Batik Air, Achmad dilibatkan dalam proses perencanaan dan persiapan. Sampai akhirnya Batik Air mengudara pertama pada 3 Mei 2013, Achmad dipercaya sebagai pemimpin anak perusahaan itu.
Dalam tiga tahun pertama setelah beroperasi, Achmad berfokus mengembangkan rute domestik dengan segmen menengah ke atas. Sampai 2016, perusahaan telah memiliki lebih dari 40 pesawat. Batik Air juga mulai merambah ke segmen internasional, namun baru menjangkau satu rute, yakni Singapura.
Pasar Batik Air semakin luas setelah hampir delapan tahun beroperasi. Maskapai ini turut meningkatkan market share Lion Air yang telah menguasai pasar penerbangan lebih dari 50 persen.
Seperti dikutip situs resmi perusahaan, sampai 2021, Batik Air tercatat memiliki rute penerbangan di lebih dari 44 destinasi. Rute itu termasuk penerbangan internasional, seperti Singapura, Perth, Chennai, Bangkok, dan Kinabalu. Sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019, Batik Air bahkan telah membuka penerbangan langsung ke Cina selama dua kali sepekan.
Seiring dengan pengembangan rute, Batik Air juga mendatangkan pesawat berbadan lebar Airbus, seperti Airbus 330-300 CEO. Pesawat berbadan lebar ini termasuk untuk melayani penerbangan umrah.