Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga mengalami masalah berulang (repetitif) pada sistem autothrottle sebelum jatuh ke perairan. Koran Tempo menulisnya berdasarkan keterangan sumbernya yang mengetahui ada masalah tersebut dalam edisi Kamis, 14 Januari 2021.
Sistem autothrottle dituliskan memungkinkan pilot mengatur kecepatan (speed) dan dorongan (thrust) pesawat secara otomatis. Sedang masalah ditemukan repetitif atau berulang sepanjang sebulan terakhir atau tepatnya sejak Desember 2020. "Saat pesawat kembali terbang pasca-dikandangkan selama sembilan bulan," tulis Koran Tempo.
KNKT telah mengetahui masalah pada sistem autothrottle ini. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menerangkan, bila sistem tersebut bermasalah, semestinya dapat diantisipasi dengan pengaturan yang manual. “Enggak masalah, tinggal pakai tangan seperti zaman dulu,” katanya, saat ditemui di Jakarta, 13 Januari 2021.
Sejak awal jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Tempo telah mencoba meminta penjelasan lebih detail ke Boeing soal kejadian ini. Tapi, Boeing hanya mengatakan bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan maskapai pelanggan mereka. "Bersiap untuk mendukung mereka dalam masa sulit ini," demikian pernyataan resmi Boeing di laman resmi mereka pada Sabtu, 9 Januari 2021.
Menurut KNKT, Boeing juga menjadi salah satu pihak yang ikut mengidentifikasi puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182. KNKT saat ini masih mencari CVR Sriwijaya Air SJ-182 untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: 4 Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ-182 Disebut Buka Peluang Tuntut Boeing