Sensus Penduduk 2020 mencatat jumlah generasi Baby Boomer mencapai 11,56 persen, sementara generasi Pre-Boomer atau lahir sebelum 1945, mencapai 1,87 persen. Sedang, generasi Post-Gen Z atau lahir setelah 2013 mencapai 10,88 persen.
Pengklasifikasian ini, menurut Suhariyanto, menjadi penting karena setiap generasi mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda. "Pengklasifikasian ini perlu kita pelajari sehingga komunikasi antargenerasi menjadi lancar dan memberikan dampak positif bagi kehidupan bangsa," ucapnya.
BPS juga mengolah data pengelompokan usia dengan proporsi penduduk usia muda (0-14 tahun) mengalami penurunan, karena adanya penurunan angka kelahiran. Adapun proporsi penduduk usia muda turun dari 44,12 persen pada tahun 1971 menjadi 23,33 persen pada 2020.
Sebaliknya, kelompok usia produktif atau berumur 15-64 tahun mengalami peningkatan dari 53,39 persen pada 1971 menjadi 70,72 persen pada 2020. Demikian pula proporsi penduduk berusia lanjut (65 tahun ke atas) naik dari 2,49 persen pada 1971 menjadi 5,95 persen pada 2020.
Hasil sensus BPS yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut ini dapat diinterpretasikan sebagai hasil perbaikan kesehatan masyarakat, peningkatan gizi, dan perbaikan pola hidup. "Yang dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah maupun swasta," ucap Suhariyanto.
ANTARA
Baca: BPS Umumkan Sensus Penduduk 2020: Jumlah Laki-laki Lebih Banyak dari Perempuan