Adhi Karya sebelumnya mengincar kenaikan nilai kontrak baru hingga 20 persen pada 2021 atau sekitar Rp 25 triliun.
Dengan taksiran perolehan kontrak baru pada akhir 2020 senilai Rp 20,58 triliun, kenaikan 20 persen itu akan menjadikan target kontrak baru perusahaan pada tahun depan senilai Rp 24,69 triliun.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan penentuan target kontrak baru disesuaikan dengan strategi perseroan. Strategi perusahaan itu ingin menyeimbangkan kontrak baru untuk konstruksi (feeding) dan pendapatan berulang (recurring) melalui proyek-proyek pemerintah, BUMN, properti, maupun investasi.
“Ini kami juga ambil komposisi secara berimbang untuk menjaga keluwesan dari strategi pembiayaan kami khususnya karena memang tahun depan kami juga akan melakukan aksi-aksi korporasi,” kata Entus dalam paparan publik Adhi Karya yang dilakukan secara daring pada pertengahan Desember 2020 lalu.
BISNIS
Baca: Adhi Karya Kembali Tunda IPO 2 Anak Perusahaan karena Pandemi