Demikian pula untuk likuiditas. Dia mengatakan likuiditas akan tetap longgar sampai munculnya tanda-tanda kenaikan inflasi inti tersebut.
Perry mengatakan pihaknya tengah mengkaji kemungkinan kebijakan makroprudensial untuk mendukung sektor-sektor UMKM.
"Intinya makroprudensial juga longgar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," katanya. "Jadi semua jamu kami [BI] adalah jamu manis."
Pada 4 Januari 2021 lalu, Sri Mulyani menyebut pemerintah telah merencanakan dana sebesar Rp 403,9 triliun untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Di antaranya insentif usaha sebesar Rp 20,6 triliun dan dukungan UMKM serta pembiayaan korporasi sebesar Rp 63,84 triliun.
BISNIS
Baca juga: Sri Mulyani: Hampir Semua Universitas Islam RI Dibangun Pakai Surat Utang SBSN