TEMPO.CO, Jakarta - Harga Bitcoin jeblok ke level terendah hampir tiga minggu pada perdagangan hari ini, Jumat, 22 Januari 2021. Kejatuhan Bitcoin disebabkan aksi ambil untung dan kekhawatiran tentang peraturan tambahan mendorong mata uang kripto itu menuju kerugian mingguan lebih dari 15 persen.
Pada hari ini Bitcoin tercatat jatuh hampir lima persen menjadi US$ 29.300 atau sekitar Rp 411,5 juta (asumsi kurs Rp 14.044 per dolar AS) di awal sesi perdagangan Asia. Artinya, Bitcoin mencapai level terendah sejak 4 Januari 2021 dan sekitar 30 persen di bawah rekor tertinggi US$ 42.000 atau Rp 589,9 jutaan yang dicapai dua minggu lalu.
Sementara di pasar mata uang kripto global semalam, Bitcoin anjlok 9,1 persen menjadi US$ 32.247. Pelemahan Bitcoin dan semakin jauh dari rekor tertinggi sebelumnya terjadi seiring kekhawatiran para pedagang akan regulasi AS yang lebih ketat.
Sebelumnya, tim analis JPMorgan Chase & Co memperkirakan cryptocurrency akan tertekan oleh eksodus investor yang mengikuti tren jika tidak menembus level US$ 40.000 segera.
Pola permintaan Bitcoin berjangka dan Grayscale Bitcoin Trust senilai US$22,9 miliar, atau reksa dana dengan underlying asset cryptocurrency, akan membantu menentukan prospek harga Bitcoin.